Laman

Teks berjalan

Selamat Datang di web blog KUA Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah, dengan aplikasi SIMKAH kami terus mengembangkan mutu layanan menuju KUA berbasis IT # Biaya nikah di KUA GRATIS dan nikah di Luar KUA membayar Rp 600 rb, disetorkan ke Bank # Zona Integritas KUA: bebas gratifikasi dan korupsi, semua layanan di KUA Pekuncen GRATIS#

Minggu, 26 Januari 2014

Masjid At-Taqwa Pekuncen Banyumas Ambruk Akibat Gempa Kebumen

Masjid At-Taqwa yang terletak di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah roboh karena guncangan gempa yang terjadi di Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (25/01) siang.
“Masjid At-Taqwa memang ambruk karena gempa yang terjadi di Kebumen,” terang Kepala Kantor Kemenag Kab. Banyumas  Bambang Sucipto kepada Pinmas, Sabtu (25/01) sebagaimana dilansir dalam web Kemenag.
Gempa dengan kekuatan 6,2 SR mengguncang Kebumen dan wilayah sekitarnya, Sabtu (25/01) siang. Pusat Gempa di 104 km barat daya Kebumen dengan lokasi di 8,48 LS-109,17 BT pada kedalaman 48 km. Gempa ini dinyatakan tidak berpotensi tsunami.
Sucipto menambahkan bahwa peristiwa robohnya Masjid At-Taqwa pada waktu zuhur. Gempa telah menyebabkan pilar penyangga masjid tidak stabil hingga akhirnya roboh. Saat itu di dalam masjid tidak ada orang sehingga tidak ada korban.
Selain Masjid At-Taqwa, sebuah masjid di desa Pasiraman Lor juga rusak cukup berat, yaitu retak-retak di seluruh bagian tembok dan pilar masjid, padahal masjid tersebut baru di bangun dan belum diserahkan oleh panitia pembangunan masjid. "Ini musibah alam, tapi rasanya panitia gak enak sama warga karena belum ada penyerahan dari panitia ke warga, tinggal solusinya bagaimana", kata Fatahudin, Imam masjid yang membeberkan kejadian itu kepada team dari KUA Pekuncen saat meninjau lokasi tersebut. Sedang Masjid Al Hidayah  yang terletak di Dukuh Gombong Bolong, Desa Karangklesem, Pekuncen rusak ringan, terdapat retak-retak terutama di bagian depan masjid dan kayu di bagian atap depan juga melepuh.
Sesuai dengan instruksi, aparatur Kementerian Agama sedang melakukan pendataan rumah ibadah, madrasah, pesantren, dan KUA yang rusak akibat bencana gempa yang dirasakan hingga Bandung, Jawa Barat dan Yogyakarta ini, agar bisa dilakukan tindakan lebih lanjut.