Laman

Teks berjalan

Selamat Datang di web blog KUA Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah, dengan aplikasi SIMKAH kami terus mengembangkan mutu layanan menuju KUA berbasis IT # Biaya nikah di KUA GRATIS dan nikah di Luar KUA membayar Rp 600 rb, disetorkan ke Bank # Zona Integritas KUA: bebas gratifikasi dan korupsi, semua layanan di KUA Pekuncen GRATIS#

Kamis, 12 September 2013

Pesan Perdamaian MTQ Internasional II

Foto
Jakarta (Pinmas) —- Wakil Presiden Republik ndonesia Boediono didampingi Menteri Agama Suryadharma Ali secara resmi membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional II. Tema penyelenggaran kali ini adalah MTQ sebagai jembatan ukwah dan kerjasama dunia Islam untuk persahabatan, perdamaian, dan kerjasama antar bangsa.
“Kegiatan ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi Indonesia, untuk mempererat hubungan antar bangsa melalui wahana MTQ dan sekaligus menyumbangkan nilai-nilai perdamaian kemasyarakatan dan kerjasama antar bangsa,” kata Menag saat memberikan laporan pada pembukaan MTQ Internasional II di Gedung HM Rasjidi, Thamrin, Jakarta, Rabu (11/09) malam.
Dari 30 Negara yang diundang, hadir 21 negara, di antaranya: Saudi Arabia, Maroko, Tunisia, Al Zajair, Prancis, Uni Emirat Arab, Singapura, Yordania, Amerika Serikat, Malaysia, Iran, Quwait, Belanda, Sudan, Timor Leste, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
“Spirit Al-Quran kiranya dapat memberikan pemahaman akan arti pentingnya saling kenal dan memahami keragaman dan kerjasama antar bangsa,” kata Menag.
Pada kesempatan yang sama, Wapres Boediono mengucapakan selamat datang kepada tamu dan negara sabahat yang ikut dalam acara MTQ Internasional II ini. “Selamat datang para peseta MTQ dan tamu negara sahabat,” kata Boediono.
Dalam sambutannya, Boediono menyampaikan bahwa MTQ kiranya menjadi jembatan kerukunan, memperkuat jalinan kerjasama kaum muslimin antar bangsa. “Semoga kegiatan ini bisa melahirkan hafidz-hafidzah tingkat internasional,” harap Boediono.
Boediono berharap MTQ Internasional ini bisa menjadi wahana silaturahim bagi anak bangsa, agar dapat terjalin persatuan dan kesatuan, kerukunan dan juga serta memperkuat kerjasama kaum muslimin antar bangsa. (Arief)
Sumber: www.kemenag.go.id

Senin, 02 September 2013

SIMBI Kemenag Tuk Perkuat Layanan Publik

Jakarta (Pinmas) —- Sejak digulirkan pada 2007, Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI) Kementerian Agama terus dioptimalkan. Hal ini dilakukan dalam rangka menyiapkan seluruh sistem palayanan publik yang cepat, tepat, dan memuaskan masyarakat.
Demikian penegasan Sekretaris Ditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin ketika membuka kegiatan Pengolahan Data Statistik Bimas Islam Pusat dan Daerah, Jakarta, Senin (02/09).
SIMBI akan terus dioptimalkan agar sistem palayanan publik menjadi lebih cepat, tepat, dan memuaskan masyarakat,” terang Muhammadiyah Amin.
Menurutnya, semua pendataan di lingkungan Bimas Islam sudah dilakukan melalui teknologi informasi dengan mengoptimalkan Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI) yang integral, efektif, efisien, dan mudah diakses masyarakat.
Dikatakan oleh Muhamadiyah Amin, SIMBI dibangun berdasarkan pada kebutuhan lapangan untuk meningkatkan layanan informasi di bidang pernikahan, direktori KUA, kemasjidan, wakaf, dan zakat. “Bahkan, sistem informasi terkait peta konflik sosial keagamaan di Indonesia pun sedang dikembangkan secara terpadu, terintegrasi, dan transparan sehingga mudah diakses masyarakat,” papar Muhammadiyah Amin.
Berikut beberapa sistem informasi Bimas Islam yang akan diintegrasikan Sitem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI):
1. SIMKAH (Sistem Informasi Manajemen Nikah) untuk meningkatkan layanan administrasi pencatatan pernikahan dan data-data terkait;
2. DIREKTORI KUA untuk layanan informasi tentang alamat dan lokasi gedung KUA seluruh Indonesia berdasarkan GIS;
3. SIMAS (Sistem Informasi Masjid) untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi masjid dan mushalla, foto, profil, dan hal-hal terkait, khususnya masjid-masjid yang mendapat bantuan dari Ditjen Bimas Islam;
4. SIWAK (Sistem Informasi Wakaf) untuk layanan informasi wakaf;
5. SIMZAT (Sistem Informasi Zakat Terpadu) untuk layanan informasi zakat;
6. Direktori Penghulu, Penyuluh Agama Islam (PAI), dan Majelis Taklim;
7. Peta Konflik Sosial Keagamaan di Indonesia
“Semua itu dikembangkan untuk menyiapkan sistem palayanan publik yang cepat, tepat, dan memuaskan masyarakat,” kata Muhammadiyah Amin. (andry/pinmas)
Sumber: www.kwmwnag.go.id